Pernah menyusuri lautan dari Jampue sampai Bonging Ponging dengan sampan yg saat duduk, tangan kanan kiri bisa lgsg menyentuh air laut.
Pernah nyeberang dari Lombok kr Gili Trawangan pake perahu penumpang, dalam kondisi ombak lumayan tinggi. Dan perahu melaju diantara ombak itu.
Pernah nyeberang ke Pulau Air dari Ancol pake Speed Boat dan balik lagi ke Ancol dengan Boat yang sama.
Pernah nyeberang dari Sumur ke Pulau Umang pake Jukung, Perahu nelayan pake layar yang cuma muat 2 orang penumpang.
Pernah berlayar pake Pesiar Kecil dari Nusa Dua ke Nusa Lembongan dan balik lagi ke Nusa Dua sore harinya.
Pernah beberapa kali pake ferry nyeberang Merak ke Bakauheni atau sebaliknya.
Pernah berlayar dari lepas maghrib sampai ashar esok harinya dengan kapal penangkap ikan tuna di Ambon. Dari Pulau Seram ke lepas pantai Ambon.
Pernah beberapa kali naik kapal laut yang besar. Kapal penumpang milik Pelni dari Makassar ke Jakarta atau sebaliknya dan transit di Surabaya.
Pernah pake Speed Boat dari Batam ke Singapura dan dari Johor ke Batam.
Pernah Naik kapal penumpang yang lebih kecil dari kapal Pelni dari Ternate ke sebuah pulau, lupa namanya, dan balik lagi ke Ternate keesokan harinya.
Pernah pake Speed Boat kecil dari Pulau Morotai ke Pulau terluar Indonesia di Maluku Utara, lupa juga nama pulaunya.
Pernah naik ferry berlayar dari Ambon ke Pulau Seram bolak balik jeda semalam.
Pernah nyeberang dari Losari ke Pulau Bidadari di Makassar pake perahu mesin, yang biasa disebut katinting disana.
Pernah berlayar pake kapal penumpang cepat dari Pulau Bangka ke Pulau Belitung.
Beberapa kali menikmati lautan dengan main jetski di beberapa pantai. Termasuk main banana boat.
Sejauh ini itu yang keingat...
Tiba-tiba lagi kangen berlayar, apapun bentuk pelayaran itu. Ada masa-masa yang keren, saat deburan ombak yang menabrak kapal ketika malam hari, terdengar jelas, besamaan saat kita menatap langit yang penuh bintang dan wajah tersapu hembusan angin laut.
Laut selalu menyenangkan untuk diarungi....
Daenkmar
Comments