Seorang wartawan, budayawan, dan Pemimpim Redaksi Harian Indonesia Raya yang dibredel Orde Lama tahun 1958 dan Orde Baru tahun 1974, MOCHTAR LUBIS, mengatakan dalam sebuah tulisannya :
"Banyak orang Indonesia kurang berkembang rasa humornya. Terlalu banyak di antara kita terlalu panjang jari-jari kakinya. Mudah sekali merasa tersinggung dan terhina. Lalu marah meluap-luap. Tak tahan kritik, apalagi bila sudah menjadi pembesar yang berkuasa. Bangsa yang tak punya humor, yang tak pandai menertawakan diri sendiri, sukar dapat maju, karena merasa dirinya saja yang paling benar dan paling jago."
Rasa-rasanya hal itu gak cuma berlaku di lingkup negara yang begitu luas. Tapi juga di dalam komunitas kecil, sekelas sebuah perusahaan, tak terkecuali sebuah perusahaan media.
"Banyak orang Indonesia kurang berkembang rasa humornya. Terlalu banyak di antara kita terlalu panjang jari-jari kakinya. Mudah sekali merasa tersinggung dan terhina. Lalu marah meluap-luap. Tak tahan kritik, apalagi bila sudah menjadi pembesar yang berkuasa. Bangsa yang tak punya humor, yang tak pandai menertawakan diri sendiri, sukar dapat maju, karena merasa dirinya saja yang paling benar dan paling jago."
Rasa-rasanya hal itu gak cuma berlaku di lingkup negara yang begitu luas. Tapi juga di dalam komunitas kecil, sekelas sebuah perusahaan, tak terkecuali sebuah perusahaan media.
Comments